JAKARTA, MEDIABARU.CO.ID — 1 Desember 2024. Pada acara yang digelar di Jakarta, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Darwisman, memaparkan mengenai 8 misi penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Misi tersebut, yang dikenal dengan nama ASTACITA Bersama Indonesia, bertujuan untuk membawa Indonesia menjadi negara yang maju, sejahtera, dan berdaya saing tinggi pada tahun 2045, bertepatan dengan peringatan 100 tahun kemerdekaan Indonesia.
Misi pertama yang ditekankan adalah memperkokoh ideologi Pancasila dan Hak Asasi Manusia (HAM). Menurut Darwisman, memperkuat ideologi Pancasila sebagai dasar negara serta melindungi hak-hak asasi manusia akan menjadi landasan bagi terciptanya masyarakat yang adil dan makmur. Selain itu, penting untuk mendorong peningkatan kualitas demokrasi dan kebebasan berpendapat sebagai bagian dari pembangunan karakter bangsa yang semakin kokoh.
Misi kedua adalah memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa. Hal ini melibatkan swasembada pangan, energi, air, serta pengembangan ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. Darwisman menekankan bahwa kemandirian ekonomi sangat penting untuk mengurangi ketergantungan pada pihak luar, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia.
Selanjutnya, misi ketiga berfokus pada peningkatan lapangan kerja berkualitas dan pengembangan industri kreatif. Kepala OJK Sulselbar menjelaskan bahwa kewirausahaan dan pengembangan infrastruktur menjadi kunci untuk menciptakan peluang kerja yang lebih luas, serta meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. Hal ini juga sejalan dengan misi untuk melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri, yang menjadi prioritas utama bagi perekonomian Indonesia.
Pada misi keempat, Darwisman menyoroti pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, melalui peningkatan sains, teknologi, pendidikan, dan kesehatan. Ia menekankan bahwa keberhasilan Indonesia Emas 2045 sangat bergantung pada kualitas SDM yang dimiliki, yang dapat berkompetisi di tingkat global, serta menjunjung tinggi kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Misi terakhir yang disampaikan adalah memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan. Darwisman menyebutkan bahwa keberlanjutan lingkungan menjadi tantangan global yang harus dihadapi oleh Indonesia. Pembangunan yang ramah lingkungan, dengan tetap memperhatikan kesejahteraan masyarakat, akan menjadi fondasi bagi terciptanya kemakmuran jangka panjang bagi bangsa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. (*)