JAKARTA, MEDIABARU.CO.ID – Kemas M. Rumaiyar, Kepala Unit Pengelolaan Wilayah 3 IDX, membagikan wawasan penting tentang investasi dalam acara Media Gathering yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar di Jakarta pada 2 Desember 2024. Acara ini dihadiri oleh 40 wartawan yang tergabung dalam rombongan OJK Sulselbar, dengan tujuan meningkatkan pemahaman media dan masyarakat terkait pasar modal dan investasi yang cerdas. Dalam kesempatan ini, Rumaiyar menekankan bahwa mengenal investasi adalah langkah pertama yang krusial dalam perencanaan keuangan yang sukses.
Rumaiyar mengingatkan peserta untuk memahami bahwa investasi bukan hanya tentang mencari keuntungan, tetapi juga tentang menciptakan dana darurat yang sehat. “Jangan sampai Anda punya dana darurat, tetapi setiap hari darurat terus,” ujarnya. Menurutnya, hal ini menunjukkan pentingnya perencanaan keuangan yang matang, agar masyarakat bisa memisahkan antara kebutuhan mendesak dan keinginan konsumtif yang dapat mengganggu kestabilan finansial jangka panjang.
Dalam pemaparannya, Rumaiyar mengacu pada konsep empat kuadran bisnis yang dikemukakan oleh Robert T. Kiyosaki. Konsep ini mengelompokkan jenis orang berdasarkan cara mereka menghasilkan uang: Employee (karyawan), Self-Employed (pekerja lepas), Big Business (pemilik bisnis besar), dan Investor (investor). Ia menyarankan agar setiap orang berusaha untuk mengalihkan pendapatan mereka ke arah investasi yang dapat menghasilkan uang pasif dan meningkatkan kesejahteraan secara berkelanjutan.
Selanjutnya, Rumaiyar mengajak peserta untuk mulai bertanya pada diri sendiri, “Kenapa saya harus investasi?” Ia menjelaskan bahwa motivasi investasi bisa bervariasi, mulai dari ingin menjadi kaya, memiliki rumah, hingga membeli mobil. Menurutnya, ini adalah awal yang baik untuk memahami alasan pribadi dalam berinvestasi dan mendorong perubahan pola pikir dalam pengelolaan keuangan. Ia juga menyarankan agar orang tidak hanya mengandalkan menabung atau pinjaman untuk mencapai tujuan finansial, tetapi melihat investasi sebagai sarana yang lebih efektif.
Kemas Rumaiyar juga memberi penekanan bahwa dalam berinvestasi, sangat penting untuk menggunakan uang yang tidak dibutuhkan dalam jangka pendek. “Jangan gunakan uang dapur, pinjam teman atau keluarga, atau uang kuliah untuk investasi,” tegasnya. Menurutnya, uang yang digunakan untuk investasi harus berasal dari dana yang tidak mengganggu kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini bertujuan agar investasi tetap berjalan dengan baik tanpa menambah beban finansial yang tidak perlu.
Dalam sesi tanya jawab, Rumaiyar mengungkapkan beberapa opsi investasi yang dapat dipertimbangkan, di antaranya saham, reksadana, ETF (Exchange Traded Fund), EBA (Efek Beragun Aset), obligasi, sukuk, dan crowd funding. Selain itu, ia juga membandingkan berbagai jenis investasi yang populer saat ini, seperti tanah, rumah, emas, dolar, dan deposito, yang masih menjadi pilihan favorit banyak orang. Namun, ia mengingatkan bahwa perkembangan teknologi juga membawa pilihan investasi baru seperti cryptocurrency dan NFT yang harus diperhatikan dengan bijak.
Acara Media Gathering ini diakhiri dengan ajakan bagi para peserta untuk memulai investasi dengan bijak dan menggunakan instrumen yang sesuai dengan tujuan finansial mereka. Kemas M. Rumaiyar berharap agar lebih banyak masyarakat yang tertarik dan mulai memahami pentingnya investasi, serta memanfaatkan berbagai pilihan investasi yang ada di pasar modal untuk menciptakan kesejahteraan jangka panjang. (*)