JAKARTA, MEDIABARU.CO.ID – Pertumbuhan ekonomi dunia menunjukkan divergensi yang semakin lebar pada triwulan IV-2024, disertai dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang semakin meningkat. Perekonomian Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan tumbuh lebih kuat, sementara ekonomi Eropa dan Jepang masih mengalami kelesuan. Hal ini tercermin dalam proyeksi yang menunjukkan bahwa perekonomian AS menunjukkan kekuatan, sementara kawasan Eropa dan Jepang belum pulih sepenuhnya dari tekanan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, Tiongkok mengalami percepatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, mencapai 5,4% yoy pada triwulan IV-2024, didorong oleh stimulus ekonomi yang diterapkan pemerintah Tiongkok. Kebijakan moneter dan fiskal di berbagai negara besar, terutama kebijakan yang diambil oleh Pemerintah dan Bank Sentral AS, turut berperan dalam meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan global. Dengan ekonomi AS yang kuat dan pasar tenaga kerja yang membaik, ketidakpastian semakin meningkat terkait ekspektasi penurunan Fed Funds Rate (FFR), yang memengaruhi dinamika pasar global.
Di sisi lain, kebijakan fiskal AS yang lebih ekspansif telah mendorong yield US Treasury tetap tinggi, baik pada tenor jangka pendek maupun panjang. Kebijakan ini turut menambah ketegangan di pasar keuangan global, karena preferensi investor semakin mengarah pada aset-aset keuangan AS. Hal ini diperparah dengan peningkatan ketegangan politik global, yang menyebabkan indeks mata uang dolar AS (DXY) tetap berada dalam tren peningkatan, sehingga memberikan tekanan pada pelemahan berbagai mata uang dunia.
IMF memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2025 diperkirakan stagnan di angka 3,3% yoy. Angka ini mencerminkan ketidakpastian yang masih membayangi perekonomian dunia, seiring dengan ketegangan yang terjadi antara negara-negara besar dan ketidakpastian dalam kebijakan moneter dan fiskal. Di tengah kondisi ini, fokus investor akan semakin tertuju pada kebijakan yang akan diterapkan oleh pemerintah AS, mengingat pengaruh signifikan kebijakan tersebut terhadap pasar global.
Sementara itu, kebijakan luar negeri yang diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump, pasca pelantikan, dipandang lebih moderat dibandingkan dengan yang diperkirakan sebelumnya oleh pasar. Perkembangan ini menambah dinamika ketidakpastian di pasar global, yang akan terus dipantau ke depannya. Meskipun demikian, para analis memperkirakan bahwa situasi ini akan terus berlanjut, dengan potensi dampak yang signifikan terhadap pasar keuangan dan perekonomian global secara keseluruhan. (*)