SULSEL, MEDIABARU.CO.ID — 24 April 2025. Kantor OJK Provinsi Sulawesi
Selatan dan Sulawesi Barat berkolaborasi dengan Sektor Jasa Keuangan dan
Pemerintah Daerah di tingkat Kecamatan dan Desa gelar edukasi keuangan dan
pentingnya inklusi keuangan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di
Kab.Jeneponto, Bantaeng dan Bulukumba. Peserta kegiatan di tiga lokasi ini terdiri
dari Pelajar, Perangkat Desa, Pelaku UMKM, Penyandang Disabilitas, dan
Masyarakat Umum, Kamis (24/4/25).
Kegiatan ini merupakan wujud implementasi program Gerakan Nasional Cerdas
Keuangan (Gencarkan) Tahun 2025 di 3 Kabupaten yang meliputi: –
Edukasi Keuangan kepada Perangkat Desa dan Masyarakat Umum
Kecamatan Binamu Jeneponto dan edukasi kepada pelajar SMA Negeri 1
Jeneponto.
Edukasi keuangan kepada Masyarakat Umum dan Perangkat Desa di
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng, serta edukasi keuangan
syariah kepada santri/santriwati Pondok Pesantren DDI Mattoangin
Bantaeng.
Edukasi keuangan di Kabupaten Bulukumba dengan menyasar dua
kelompok sasaran yang penting: pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) pada sesi pagi, serta penyandang disabilitas pada sesi siang.
Deputi Direktur OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Amiruddin
Muhidu menyampaikan pentingnya untuk membiasakan menabung sejak dini yang
memberikan pembelajaran finansial bagi pelajar. Selain itu masyarakat perlu
memahami karakteristik sektor jasa keuangan baik yang konvensional maupun
Syariah, manfaat dan resikonya, serta berbagai modus penawaran investasi illegal
hingga penipuan di sekor keuangan. Rangkaian kegiatan ini diharapkan membawa
manfaat bagi masyarakat, khususnya perluasan akses keuangan bagi peningkatan
kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Berbagai tanggapan positif serta apresiasi dari penerima manfaat kegiatan juga
disampaikan, diantaranya di Kecamatan Binamu ketika acara dibuka oleh Camat Binamu, Emil
Ilyas, yang menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan kegiatan edukasi
keuangan yang digelar di wilayahnya. Ia menilai kegiatan ini sangat penting dan
relevan bagi masyarakat serta perangkat desa dalam menghadapi maraknya
aktivitas keuangan di era digital saat ini.
“Kami menyambut baik kegiatan edukasi keuangan ini karena sangat membantu
masyarakat dan perangkat desa untuk memahami perbedaan antara aktivitas
keuangan yang legal dan ilegal. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat
diharapkan dapat lebih bijak dalam berinvestasi dan memanfaatkan layanan
keuangan yang tersedia,” ujar Emil Ilyas.
Turut memberikan apresiasi dalam sambutan, Pimpinan Pondok Pesantren DDI
Mattoangin, Abdul Haris Nurdinme, menekankan pentingnya pemahaman
keuangan syariah bagi para santri sebagai bekal menghadapi tantangan ekonomi di
masa depan. Ia menyampaikan bahwa santri perlu dibekali pengetahuan yang
cukup agar mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, termasuk
dalam hal keuangan.
“Edukasi keuangan syariah sangat penting bagi para santri, bukan hanya untuk
bekal pribadi, tetapi juga agar mereka bisa menjadi agen perubahan yang membawa
nilai-nilai keuangan yang sesuai dengan prinsip Islam di tengah masyarakat,” ujar
pimpinan pondok.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Bulukumba, Muh. Ali Saleng. Dalam
sambutannya saat pelaksanaan kegiatan di Bulukumba juga menyampaikan
apresiasi atas terselenggaranya kegiatan, yang dinilai sangat bermanfaat dalam
meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat. Ia menekankan pentingnya edukasi
keuangan bagi pelaku UMKM, khususnya dalam mengakses pembiayaan yang legal
dan bertanggung jawab untuk pengembangan usaha.
“Kegiatan ini memberikan pembelajaran penting bagi pelaku UMKM agar lebih bijak
dalam mengakses kredit. Kami juga mengingatkan agar tetap waspada terhadap
tawaran layanan keuangan ilegal yang saat ini marak dan bisa merugikan
masyarakat,” ujar Muh. Ali Saleng.
Selain menyasar pelaku usaha, kegiatan ini juga memberikan perhatian khusus
kepada penyandang disabilitas, sebagai bentuk komitmen inklusif dalam
membangun literasi keuangan yang merata. Para peserta diberikan pemahaman
mengenai pengelolaan keuangan sederhana, pengenalan produk dan layanan
keuangan yang mudah diakses, serta perlindungan konsumen.
Acara yang digelar ini diharapkan dapat mendorong peningkatan inklusi keuangan
dengan pembukaan rekening simpanan pelajar dan juga penyaluran Kredit Usaha
Rakyat di berbagai sektor. (*)