Example 325x300
Ekobis

Industri Jasa Keuangan Sulsel Tumbuh Stabil, Aset Capai Rp204,99 Triliun

×

Industri Jasa Keuangan Sulsel Tumbuh Stabil, Aset Capai Rp204,99 Triliun

Sebarkan artikel ini

MAKASSAR, MEDIABARU.CO.ID — 9 Mei 2025 . Industri jasa keuangan di Sulawesi Selatan menunjukkan performa yang solid dan stabil di tengah dinamika perekonomian global dan domestik yang terus berubah. Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Mochammad Muchlasin, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ini menjadi sinyal positif bahwa sektor jasa keuangan tetap resilien dalam mendukung pertumbuhan ekonomi regional maupun nasional. Hal ini terlihat dari tren positif pada sektor perbankan, pasar modal, asuransi, hingga lembaga pembiayaan lainnya.

Berdasarkan data posisi Maret 2025, industri perbankan di wilayah Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua (Sulampua) mencatatkan pertumbuhan tahunan (year-on-year/yoy) pada tiga indikator utama, yakni total aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan penyaluran kredit. Total aset tumbuh sebesar 5,91 persen atau setara Rp11,44 triliun, sehingga total aset mencapai Rp204,99 triliun. Pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan di wilayah ini tetap tinggi.

Example 325x300

Di sisi lain, DPK mengalami kenaikan sebesar 6,55 persen atau Rp8,44 triliun, sehingga total DPK mencapai Rp137,34 triliun. Kinerja positif juga terjadi pada penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 3,76 persen atau Rp6,01 triliun dengan total penyaluran mencapai Rp165,78 triliun. Pertumbuhan ini memperkuat peran sektor perbankan dalam mendorong perputaran ekonomi melalui aktivitas pembiayaan yang sehat dan terukur.

Ditinjau berdasarkan jenis penggunaannya, kredit konsumtif menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan tertinggi mencapai 8,27 persen atau Rp76,89 triliun, disusul kredit produktif yang naik 0,20 persen menjadi Rp89,39 triliun. Meskipun demikian, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) kredit konsumtif di angka rendah 1,65 persen dan NPL kredit produktif sebesar 3,90 persen. Angka-angka ini menunjukkan bahwa kinerja sektor kredit tetap berada dalam zona aman.

Mochammad Muchlasin menegaskan bahwa tren positif ini merupakan hasil sinergi antara pelaku industri jasa keuangan, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjaga ekosistem keuangan yang sehat dan inklusif. “Kami terus mendorong lembaga jasa keuangan untuk memperkuat tata kelola dan manajemen risiko agar pertumbuhan sektor ini berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya saat konferensi pers di Kantor OJK Sulselbar, Makassar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 1654x355