MALANG, MEDIABARU.CO.ID — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Satgas PASTI menyebutkan bahwa tren pengaduan aktivitas investasi ilegal pada tahun 2025 masih menjadi perhatian serius, terutama di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Berdasarkan data Sistem Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (SIPASTI), laporan terkait aktivitas keuangan ilegal terus menunjukkan peningkatan baik di daerah maupun nasional.
Analis Kelompok Spesialis Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Arum Sulitiyaningsih, mengungkapkan bahwa hingga 20 November 2025, laporan investasi ilegal yang diterima mencapai angka yang mengkhawatirkan. Hal tersebut disampaikannya saat Media Gathering OJK Sulselbar 2025 yang digelar secara daring dari The Alana Hotel Malang by Aston.
Berdasarkan data, terdapat 155 aduan investasi ilegal berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan 18 aduan dari Sulawesi Barat. Di tingkat nasional, jumlah laporan mencapai 4.390 aduan. Arum menjelaskan bahwa profil pelapor didominasi oleh pekerja sektor swasta dengan 26 laporan, disusul oleh masyarakat yang tidak bekerja, ibu rumah tangga, wiraswasta, hingga seorang pelapor dari anggota TNI/Polri.
Dari rentang usia, mayoritas pelapor berada pada kategori usia muda. OJK mencatat 76 laporan berasal dari kelompok usia 18–25 tahun dan 68 laporan dari usia 26–35 tahun. Bahkan, terdapat 9 laporan dari pelapor berusia di bawah 18 tahun, menunjukkan bahwa kelompok usia remaja pun telah terdampak aktivitas keuangan ilegal.
Secara nasional, Satgas PASTI telah menghentikan 2.617 entitas keuangan ilegal sepanjang 2025. Dari jumlah tersebut, 2.263 di antaranya merupakan pinjaman online ilegal dan 354 merupakan entitas investasi ilegal. OJK menegaskan komitmennya meningkatkan edukasi serta koordinasi dengan aparat penegak hukum guna menekan penyebaran praktik keuangan ilegal yang terus menyasar masyarakat. (sy)
