JAKARTA, MEDIABARU.CO.ID – Pasar Modal Indonesia mencatatkan pencapaian yang sangat positif sepanjang tahun 2024. Nilai kapitalisasi pasar Indonesia berhasil mencapai Rp12.336 triliun, tumbuh sebesar 5,74% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Capaian ini merupakan refleksi dari kekuatan pasar modal yang semakin berkembang, terutama di tengah berbagai tantangan global. Peningkatan ini didorong oleh minat investor yang semakin tinggi serta berbagai kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Salah satu pencapaian utama adalah jumlah Surat Investor Efek (SID) yang terus mengalami peningkatan signifikan. Tercatat sebanyak 14,8 juta SID tercatat di pasar modal, yang meningkat 22,21% year-to-date (YTD). Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal, bahkan melampaui target pencapaian SID yang diperkirakan pada tahun 2024. Sebagian besar investor tersebut merupakan generasi muda yang berusia di bawah 40 tahun, yang mencakup hingga 79% dari total jumlah investor.
Selain itu, pasar modal Indonesia juga menunjukkan performa yang luar biasa dalam hal penghimpunan dana. Pada tahun 2024, tercatat 199 penawaran umum dengan total nilai Rp259,24 triliun, melampaui target yang sebelumnya dipatok sebesar Rp200 triliun. Ini menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia terus tumbuh pesat, serta semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan utama.
Tidak hanya itu, sektor perdagangan karbon juga menjadi salah satu sektor yang berkembang pesat di pasar modal Indonesia. Pada 2024, tercatat transaksi perdagangan karbon yang mencapai 908 ribu ton CO2 ekuivalen, dengan total nilai transaksi akumulasi mencapai Rp50,64 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia turut berperan dalam mendukung upaya mitigasi perubahan iklim global melalui mekanisme pasar karbon yang semakin berkembang.
Melihat pencapaian yang luar biasa ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong pasar modal Indonesia untuk terus mendukung berbagai program strategis pemerintah, termasuk pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia pada tahun 2025. Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menegaskan bahwa pasar modal harus berperan lebih aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional serta mendukung keberlanjutan pembangunan jangka panjang. Dengan berbagai pencapaian tersebut, pasar modal Indonesia diharapkan semakin memperkokoh posisi sebagai salah satu pilar utama dalam perekonomian Indonesia. (icsy)