MAKASSAR, MEDIABARU.CO.ID — Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) M. Arsjad Rasjid P.M. hadiri seremoni penerimaan mahasiswa baru Unhas tahun 2024. Penerimaan mahasiswa baru ini digelar di Gedung Arenatorium JK, Senin 12 Agustus 2024.
Pada kesempatan ini, Arsjad Rasjid yang juga anggota Majelis Wali Amanat Unhas memberikan materi kepada mahasiswa baru dengan topik “Peran Generasi Muda Dalam Transformasi Ekonomi Indonesia”.
Dalam Penyambutan kali ini. Universitas Hasanuddin (Unhas) menyambut sekitar 9.105 mahasiswa baru tahun 2024. Prosesi penyambutan bertajuk Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tersebut.
Ditemui usai memberikan arahan pada mahasiswa baru.Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Jamaluddin Jompa mengatakan, kehadiran Arsjad untuk memotivasi mahasiswa baru agar mereka menjadi bagian dari generasi muda untuk menggerakkan ekonomi bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
“Kita menyemangati calon pemimpin bangsa dengan semangat yang membara dengan tentu cita-cita yang mulia supaya nanti kita bantu mereka untuk menggapai cita-cita. Itulah mengapa kita mengundang Arsjad Rasjid,”ujar Prof Jompa.
“Sebagai keluarga besar Unhas, kita akan memperkuat persatuan antara seluruh lapisan mahasiswa bersatu sesama mahasiswa, dan dosen sehingga aktivitas akademika Unhas terus berjaya untuk menjadi kebanggan bersama,”harapnya.
Sementara itu, Arsjad Rasjid mengaku, merupakan sebuah kehormatan diundang langsung oleh keluarga besar Unhas untuk memotivasi mahasiswa baru.
Menurut Arsjad, kalau berbicara Indonesia emas 2045, mulai sekarang sumber daya manusianya harus disiapkan.
“Kalau kita berbicara bonus demografi, inilah generasi muda. Inilah tempat di mana kekayaan itu ada yakni di universitas. Karena sumber daya manusia itu ada di universitas,”bebernya.
Apalagi kata dia, jauh hari Presiden terpilih Prabowo Subianto mencanangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 8 persen.
“Untuk mencapai itu, kita membutuhkan skil-skil yang tepat. Dan semua itu adanya di universitas. karena akan menjadi bagian dari lokomotif dan menjadi mesin ekonomi kita ke depannya,”jelas Arsjad. (*)