MAKASSAR, MEDIABARU.CO ID — Keluhan nyeri pinggang bawah atau low back pain yang sering dialami ibu rumah tangga dan pekerja kini mendapat solusi sederhana namun efektif melalui William Flexion Exercise, sebuah metode latihan peregangan dan penguatan otot yang diterapkan oleh Program Studi D-III Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar.
Program ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Wilayah (PKW) yang digelar di Kelurahan Laikang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, selama tahun 2025. Kegiatan ini dipimpin oleh Arpandjam’an, SKM., S.ST.Ft., M.Adm.Kes, bersama Dr. Hendrik, SH., S.ST.Ft., M.Kes, dan Yonathan Ramba, S.Pd., S.Ft.Physio, M.Si.
Menurut Arpandjam’an, latihan William Flexion ditujukan untuk memperkuat otot inti (core muscle), meningkatkan fleksibilitas, serta menurunkan derajat nyeri pinggang yang sering muncul akibat postur tubuh yang salah dan aktivitas berat sehari-hari.
“Banyak warga, terutama ibu rumah tangga, mengeluh nyeri pinggang karena kebiasaan membungkuk dan mengangkat beban dengan posisi yang tidak tepat. Melalui latihan ini, mereka belajar bagaimana menjaga postur dan menghindari cedera,” ujarnya.
Program ini tidak hanya berfokus pada latihan fisik, tetapi juga memberikan edukasi tentang ergonomi, postur kerja yang benar, dan pentingnya peregangan rutin. Kegiatan dilaksanakan setiap Sabtu pagi selama enam bulan, dengan sesi observasi, latihan, hingga evaluasi perubahan tingkat nyeri dan elastisitas otot peserta.
Hasil evaluasi awal menunjukkan adanya penurunan signifikan pada keluhan nyeri setelah beberapa kali sesi latihan. Peserta juga mengalami peningkatan kemampuan dalam menjaga posisi tubuh yang lebih ergonomis saat beraktivitas.
Nyeri pinggang bawah merupakan salah satu masalah kesehatan paling umum di dunia. Berdasarkan data yang dicantumkan dalam proposal tersebut, sekitar 8 dari 10 orang pernah mengalami nyeri pinggang bawah dalam hidupnya, dan kondisi ini menjadi penyebab utama gangguan aktivitas kerja pada usia di bawah 45 tahun.
“Latihan William Flexion ini aman, mudah dilakukan di rumah, dan terbukti efektif mengurangi ketegangan otot,” tambah Dr. Hendrik, salah satu anggota tim pengabdian.
Kegiatan PKW ini juga menargetkan sejumlah luaran, termasuk publikasi artikel di media massa dan pembuatan video edukatif tentang teknik latihan William Flexion agar bisa diterapkan lebih luas oleh masyarakat.
Salah satu peserta, Nurhayati (42), mengaku merasakan perubahan setelah mengikuti pelatihan selama beberapa minggu.
“Dulu kalau habis mencuci lama, pinggang terasa pegal sekali. Sekarang sudah jauh berkurang. Gerakan yang diajarkan ternyata sederhana tapi bermanfaat sekali,” katanya.
Dengan hasil positif ini, Poltekkes Kemenkes Makassar berencana memperluas kegiatan ke wilayah binaan lain di Kota Makassar sebagai bagian dari pengabdian masyarakat berkelanjutan.
“Kami ingin membangun masyarakat yang lebih sadar kesehatan gerak. Pencegahan jauh lebih penting daripada pengobatan,” tutup Arpandjam’an. (D’si)