MAKASSAR, MEDIABARU.CO.ID — Peran pemuda dalam pembangunan sosial dan kemajuan bangsa adalah hal yang tak dapat ditawar. Namun, di tengah derasnya arus informasi dan tuntutan zaman, banyak pemuda yang bingung bagaimana memulai langkah nyata untuk memberi dampak positif. Tidak cukup hanya sekadar bersemangat, pemuda membutuhkan bimbingan dan ruang belajar yang mampu membentuk karakter kepemimpinan yang kuat dan bermakna.
Di sinilah peran penting lembaga seperti Institut Harkat Negeri (IHN) melalui Kelas Kepemimpinannya. Program ini tidak hanya mengajarkan bagaimana cara memimpin, melainkan juga mengajak pemuda untuk memahami nilai-nilai dasar kepemimpinan seperti kejujuran, keberanian, dan tanggung jawab. Lebih penting lagi, Kelas Kepemimpinan IHN menekankan bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang mampu memimpin diri sendiri dengan kesadaran penuh terhadap kelebihan dan kekurangannya.
Pemberdayaan pemuda yang efektif juga harus terwujud dalam aksi nyata. Pengalaman saya dalam mengembangkan komunitas Laboran Mengabdi. Komunitas pemberdayaan pemuda berbasis kesehatan menjadi basis saya untuk mengimplementasikan nilai-nilai kepemimpinan yang diperoleh dari IHN dapat diaplikasikan secara langsung dalam pemberdayaan masyarakat. Laboran Mengabdi bukan sekadar komunitas, tetapi sebuah ruang bagi pemuda untuk belajar berkomunikasi efektif, memahami kebutuhan masyarakat, dan melaksanakan pengabdian yang berdampak khususnya di bidang kesehatan.
Komunikasi yang relevan dan empati menjadi kunci agar pesan perubahan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Dalam konteks ini, pemimpin muda dituntut bukan hanya mampu berbicara, tetapi juga mahir mendengarkan dan membaca situasi. Kemampuan tersebut memudahkan kita untuk berkomunikasi secara efektif.
Kelas Kepemimpinan ini menjadi kekuatan yang memacu semangat kolaborasi dan inovasi dalam setiap langkah pemberdayaan. Saya percaya bahwa masa muda bukanlah waktu untuk menunggu giliran, melainkan saat yang tepat untuk mulai bergerak dan mengambil peran aktif dalam perubahan sosial. Dengan bekal ilmu dan nilai dari Kelas Kepemimpinan IHN serta pengalaman di Laboran Mengabdi, pemuda dapat menjadi agen perubahan yang siap memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Oleh karena itu, pemberdayaan pemuda harus terus didorong melalui pendidikan kepemimpinan yang holistik dan kesempatan berkontribusi secara langsung. Hanya dengan cara ini, pemuda bisa tumbuh menjadi pemimpin yang tidak hanya cakap secara teoritis, tetapi juga bijaksana dan berempati, yang pada akhirnya mampu membawa perubahan sosial yang berkelanjutan. (*)