JAKARTA, MEDIABARU.CO.ID — 10 November 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Buku Saku Literasi Keuangan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) bertema “PMI Cerdas Finansial, Menuju Indonesia Maju” sebagai upaya memperkuat literasi dan inklusi keuangan nasional. Program ini merupakan kolaborasi antara OJK, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), dan Bank Indonesia (BI).
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyebut peluncuran ini bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan sebagai simbol penghormatan bagi para “pahlawan devisa”. Ia menekankan bahwa pekerja migran berperan penting dalam mendukung perekonomian nasional dan kesejahteraan keluarga di tanah air.
Menurut data KP2MI dan BI, nilai remitansi pekerja migran pada 2024 mencapai Rp251–263 triliun, setara sekitar 1 persen Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Jumlah ini dikirim oleh lebih dari 3,9 juta PMI, dengan rata-rata pengiriman Rp64 juta per tahun. Friderica menilai potensi besar ini harus diimbangi dengan peningkatan literasi keuangan agar manfaat remitansi dapat dikelola secara produktif dan berkelanjutan.
“Arus remitansi yang besar membuka peluang bagi industri jasa keuangan untuk meningkatkan inklusi. PMI perlu dibekali pengetahuan agar mampu mengelola keuangan, mengirim dana dengan aman, dan merencanakan masa depan,” ujar Friderica.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Mukhtarudin, mengapresiasi sinergi lintas lembaga dalam peluncuran buku saku ini. Ia menyebut, buku tersebut menjadi panduan praktis agar PMI lebih bijak menggunakan uang hasil kerja di luar negeri dan lebih waspada terhadap penyalahgunaan data pribadi maupun rekening.
“Banyak kasus rekening PMI disalahgunakan untuk tindak kejahatan. Karena itu, penting bagi pekerja migran memahami cara mengelola keuangan dan menjaga keamanan data pribadi,” tegas Mukhtarudin.
Melalui program ini, OJK, KP2MI, dan BI berkomitmen memperluas edukasi keuangan hingga ke daerah kantong pekerja migran seperti Jawa Barat, NTB, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, dan Bali. Edukasi juga akan diintegrasikan dalam Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) agar setiap PMI dibekali pemahaman keuangan sejak awal. (D’si)










