MAKASSAR, MEDIABARU.CO.ID — 26 Juni 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat inklusi keuangan di daerah melalui kolaborasi strategis bersama Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar. Kali ini, OJK Sulselbar menggelar kegiatan edukasi keuangan yang menyasar 153 pengurus Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) yang tersebar di seluruh kelurahan di Kota Makassar. Kegiatan ini digelar sebagai langkah nyata mendorong penguatan koperasi berbasis tata kelola yang sehat, aman, dan adaptif terhadap perkembangan digital.
Dalam sambutannya, Kepala Direktorat Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK, Arif Machfoed, menegaskan bahwa koperasi memainkan peran vital dalam penguatan ekonomi lokal dan inklusi keuangan. Menurutnya, literasi keuangan yang memadai dapat meningkatkan daya tahan koperasi serta menjadikannya sebagai ujung tombak pemberdayaan ekonomi masyarakat di tengah derasnya arus digitalisasi keuangan.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, Arlin Ariesta, mengajak seluruh pengurus koperasi untuk mengemban amanah dengan menjunjung nilai-nilai dasar koperasi, seperti demokrasi, transparansi, dan akuntabilitas. Ia menekankan bahwa koperasi Merah Putih merupakan wujud gotong royong masyarakat, yang harus dijalankan secara profesional, berkelanjutan, dan selaras dengan semangat pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang digaungkan oleh Wali Kota Makassar.
Materi edukasi disampaikan langsung oleh Asisten Direktur Senior Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Indra Natsir Dahlan. Ia memaparkan fenomena maraknya entitas keuangan ilegal yang menjadi tantangan serius, terutama di wilayah kepulauan seperti Indonesia. Disampaikan bahwa hingga April 2025, Satgas PASTI telah menindak 13.228 entitas ilegal dengan potensi kerugian masyarakat mencapai Rp142,13 triliun, yang sebagian besar berupa pinjaman online ilegal dan investasi bodong.
Kegiatan ini tidak hanya bersifat satu arah, namun juga membuka ruang dialog interaktif antara narasumber dan peserta. Para pengurus koperasi aktif bertanya seputar ciri-ciri entitas ilegal, cara menghindari jebakan pinjaman online, serta mekanisme pelaporan ke OJK. Antusiasme tinggi dari peserta menunjukkan masih besarnya kebutuhan akan edukasi keuangan yang mudah dipahami dan relevan dengan kebutuhan koperasi di tingkat kelurahan.
OJK Sulselbar melihat kegiatan ini sebagai bagian dari misi jangka panjang membangun ekosistem koperasi yang tangguh, melek digital, dan mampu menjawab tantangan zaman. Melalui sinergi antara regulator dan pemerintah daerah, diharapkan koperasi tidak hanya bertahan, tetapi juga menjadi motor pertumbuhan ekonomi lokal dengan orientasi keberlanjutan dan pemberdayaan anggota.
Kegiatan edukasi keuangan bagi pengurus KKMP ini menjadi bukti nyata bahwa OJK Sulselbar tidak hanya berperan sebagai pengawas, tetapi juga sebagai mitra pembangunan ekonomi inklusif. Dengan penguatan literasi keuangan yang berkelanjutan, koperasi-koperasi di Makassar diharapkan mampu tumbuh sehat, adaptif terhadap teknologi, dan menjadi pilar kemandirian ekonomi masyarakat di era digital. (*)