MAKASSAR, MEDIABARU.CO.ID – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman, dalam sambutannya pada acara donor darah yang digelar pada Kamis (5/12/2024), memaparkan perkembangan sektor Industri Jasa Keuangan Non-Bank (IKNB) di Sulawesi Selatan. Menurut Darwisman, sektor IKNB di Sulawesi Selatan menunjukkan tren positif dengan adanya pertumbuhan signifikan pada beberapa subsektor. Hal ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian daerah sekaligus mendukung pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang lebih inklusif.
Pada sektor pembiayaan, misalnya, Darwisman menyebutkan bahwa perusahaan pembiayaan di Sulawesi Selatan mengalami pertumbuhan sebesar 12,57 persen. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan permintaan pembiayaan dari masyarakat, baik untuk keperluan konsumsi maupun investasi. Peningkatan ini menjadi indikator penting dalam mencerminkan optimisme ekonomi di wilayah tersebut, terutama dalam mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah.
Selain itu, Darwisman juga menyampaikan perkembangan pada sektor pergadaian yang tercatat mengalami pertumbuhan yang luar biasa, yakni sebesar 26,98 persen. Kenaikan ini menggambarkan semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap layanan gadai sebagai solusi keuangan yang cepat dan mudah, terutama di tengah dinamika perekonomian yang seringkali membutuhkan likuiditas dalam waktu singkat.
Sektor modal ventura juga tidak kalah menunjukkan angka yang positif dengan pertumbuhan sebesar 2,94 persen. Modal ventura, yang berfokus pada pendanaan untuk usaha startup dan inovatif, memainkan peran penting dalam mendorong lahirnya wirausahawan baru yang dapat berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi di Sulawesi Selatan. Meskipun angka pertumbuhannya terbilang kecil, namun kontribusi sektor ini sangat vital dalam mendukung ekosistem kewirausahaan di daerah.
Perkembangan yang cukup signifikan juga tercatat pada sektor dana pensiun, dengan total aset yang tumbuh sebesar 19,25 persen. Sektor ini mencerminkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk merencanakan masa depan finansial mereka melalui instrumen pensiun. Hal ini juga menunjukkan bahwa masyarakat di Sulawesi Selatan semakin memperhatikan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang.
Pada sektor perusahaan penjaminan, OJK mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,63 persen. Angka ini mencerminkan stabilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan-perusahaan penjaminan yang menyediakan perlindungan tambahan dalam transaksi keuangan, khususnya bagi mereka yang terlibat dalam kegiatan usaha dan investasi.
Terakhir, sektor fintech, khususnya peer-to-peer (P2P) lending, mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, yakni sebesar 59,80 persen. Dengan jumlah rekening penerima pinjaman aktif sebanyak 498.960 rekening, sektor fintech P2P lending telah menjadi alternatif pendanaan yang sangat penting bagi masyarakat, terutama di daerah yang sulit dijangkau oleh layanan perbankan tradisional. Hal ini juga mencerminkan betapa cepatnya transformasi digital dalam sektor keuangan, yang semakin memudahkan akses pembiayaan bagi masyarakat.
Darwisman juga menyampaikan bahwa perkembangan sektor IKNB ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, tetapi juga menjadi bagian dari upaya OJK untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan 8 misi ASTA CITA menuju Indonesia Emas 2045. Dengan adanya pertumbuhan yang pesat di sektor IKNB, OJK Sulselbar berharap dapat terus meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk media massa, untuk menyebarluaskan informasi dan mendorong literasi serta inklusi keuangan yang lebih luas di Sulawesi Selatan. (*)