Example 325x300 Example 325x300
Ekobis

Penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah di Sulsel Tumbuh 15,58% hingga September 2024

×

Penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah di Sulsel Tumbuh 15,58% hingga September 2024

Sebarkan artikel ini

MAKASSAR, MEDIABARU.CO.ID – Penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) di Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga September 2024 mencapai Rp27,09 triliun, mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 15,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini mencerminkan optimisme terhadap sektor perumahan di Sulsel meskipun jumlah pemilik rumah masih terbilang rendah. Data ini disampaikan oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar), Darwisman, dalam acara Journalist Update yang diselenggarakan baru-baru ini.

Menurut Darwisman, penyaluran kredit KPR dibagi menjadi tiga jenis utama, yaitu KPR untuk rumah tinggal, apartemen, dan rumah toko (ruko). Dari ketiganya, KPR untuk rumah tinggal masih mendominasi dengan penyaluran mencapai Rp25,07 triliun hingga September 2024. Angka ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 15,25 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat Sulsel untuk memiliki rumah tinggal sebagai investasi atau tempat tinggal yang nyaman.

Example 325x300

Selain rumah tinggal, KPR untuk apartemen mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 32,87 persen. Namun, meskipun persentase pertumbuhannya tinggi, penyaluran kredit untuk apartemen terbilang kecil dengan total nilai hanya mencapai Rp0,52 triliun. Sementara itu, untuk sektor rumah toko (ruko), penyaluran kredit tercatat mencapai Rp1,50 triliun, dengan pertumbuhan 15,77 persen. Hal ini menunjukkan minat yang terus berkembang terhadap properti komersial di Sulsel, meskipun jumlahnya masih terbatas.

Meskipun penyaluran KPR di Sulsel mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, Darwisman mengungkapkan bahwa jumlah rekening KPR yang tercatat hingga September 2024 masih sangat jauh jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Sulsel yang mencapai 9,46 juta jiwa, menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel. Dengan hanya 160.737 rekening KPR, Darwisman menilai bahwa angka ini menunjukkan bahwa kepemilikan rumah oleh masyarakat Sulsel masih sangat rendah.

Darwisman menjelaskan bahwa jika dihitung secara kasar, jumlah warga yang memiliki rumah belum mencapai satu persen dari total penduduk. Bahkan jika diasumsikan satu kepala keluarga memiliki tiga anggota keluarga, perbandingan antara jumlah penduduk dengan rekening KPR masih jauh. “Masih sangat sedikit masyarakat yang mampu atau memiliki akses untuk membeli rumah,” ujar Darwisman.

Meskipun demikian, angka pertumbuhan KPR yang positif ini menunjukkan adanya perbaikan daya beli masyarakat dan ketersediaan pembiayaan perumahan di Sulsel. Hal ini juga mencerminkan adanya kemajuan dalam sektor perbankan dan pembiayaan properti di daerah ini. Namun, Darwisman menekankan perlunya upaya lebih lanjut untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap kepemilikan rumah.

Secara keseluruhan, meskipun penyaluran kredit KPR di Sulsel terus tumbuh, tantangan utama yang harus dihadapi adalah kesenjangan antara jumlah pemilik rumah dengan jumlah penduduk yang ada. Upaya peningkatan literasi keuangan dan penyediaan solusi pembiayaan yang lebih terjangkau diharapkan dapat membantu lebih banyak masyarakat memiliki rumah di masa depan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 1654x355