MAKASSAR, MEDIABARU.CO.ID — Kinerja sektor Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) di Sulawesi Selatan menunjukkan perkembangan yang cukup positif hingga awal tahun 2025. Berdasarkan data yang dihimpun hingga Februari 2025, total piutang perusahaan pembiayaan di wilayah ini tumbuh sebesar 5,41 persen secara tahunan (year-on-year), mencapai nilai Rp19,06 triliun. Pertumbuhan ini mencerminkan tingginya permintaan pembiayaan, khususnya untuk sektor-sektor produktif maupun konsumtif di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
Namun, tidak semua subsektor dalam PVML mengalami peningkatan. Perusahaan modal ventura justru mengalami kontraksi pembiayaan sebesar -7,21 persen pada periode yang sama. Hal ini mengindikasikan adanya kehati-hatian dari pelaku usaha dalam menyuntikkan modal ke sektor-sektor usaha rintisan, yang masih rentan terhadap gejolak pasar dan ketidakpastian ekonomi global.
Sementara itu, sektor pergadaian mencatat pertumbuhan yang signifikan. Per Januari 2025, total pinjaman yang disalurkan oleh perusahaan pergadaian di Sulawesi Selatan tumbuh pesat sebesar 28,09 persen (yoy), dengan total outstanding mencapai Rp7,71 triliun. Kenaikan ini menandakan bahwa masyarakat masih melihat pegadaian sebagai alternatif pembiayaan yang cepat dan relatif mudah diakses, terutama dalam memenuhi kebutuhan jangka pendek.
Perkembangan paling mencolok terjadi pada sektor fintech peer to peer (P2P) lending. Outstanding pinjaman yang disalurkan melalui platform fintech di Sulawesi Selatan mengalami lonjakan sebesar 48,70 persen, mencapai Rp1,84 triliun. Tingginya pertumbuhan ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan pinjaman digital. Selain itu, tingkat wanprestasi atau kredit bermasalah tetap terjaga pada level yang sehat, yaitu sebesar 1,69 persen, yang menunjukkan kualitas penyaluran pembiayaan yang cukup baik.
Secara keseluruhan, perkembangan sektor PVML di Sulawesi Selatan pada awal 2025 mencerminkan ketahanan dan daya adaptasi industri jasa keuangan non-bank. Meski terdapat tantangan pada sektor modal ventura, sektor lainnya seperti pembiayaan konvensional, pergadaian, dan fintech mampu menunjukkan pertumbuhan yang solid. Hal ini menunjukkan bahwa sektor PVML tetap menjadi bagian penting dalam mendukung akses pembiayaan masyarakat dan pelaku usaha di daerah. (*)
