MAKASSAR, MEDIABARU.CO.ID — Di tengah lautan uang dan kekuasaan, masyarakat dan politisi berdiri pada ambang batas bawah moralitas. Dalam “Peradaban yang Dibayar: Tantangan Demokrasi dalam Era Monetisasi,” kesetiaan kepada prinsip-prinsip moral tergoyahkan oleh godaan materi dan kepentingan politik. Para politisi terjebak dalam permainan uang yang memaksa mereka untuk mengejar kekuasaan dengan cara-cara yang merusak integritas demokrasi. Sementara itu, masyarakatterperangkap dalam lingkaran setan monetisasi, di mana suara mereka tereduksi menjadi harga yang bisa dibayar. Di tengah tantangan ini, peradaban kita berada di persimpangan, dengan masa depan demokrasi kita bergantung pada kemampuan kita untuk mengatasi godaan uang dan mengembalikan moralitas sebagai fondasi utama dari sistem politik yang sehat.
Pada Pemilu 14 Februari 2024, bayangan yang gelap menggelayuti proses demokrasi. Masyarakat, terpengaruh oleh godaan materi dan kepentingan pribadi, telah terjerumus ke dalam praktik yang merusak: perdagangan suara. Suara yang seharusnya menjadi wujud ekspresi demokratis telah dihargai dan diperdagangkan seperti barang dagangan. Para politisi yang tidak bermoral melihat kesempatan untuk memperoleh kekuasaan dengan memanfaatkan kelemahan moral masyarakat.
Praktik ini merusak tatanan berdemokrasi yang seharusnya membangun fondasi kekuasaan yang dipegang oleh kehendak rakyat. Pemilihan umum yang seharusnya menjadi ajang untuk memilih pemimpin yang terbaik dan berintegritas, malah tercemar oleh transaksi-transaksi yang tidak etis. Hal ini menjadi indikator yang jelas bahwa politisi dan masyarakat telah mengalami dekadensi moral.
Dalam keadaan seperti ini, demokrasi kita terancam oleh keterpurukan moral yang menggerogoti pondasi-polasinya. Tanpa kejujuran, integritas, dan rasa tanggung jawab moral, demokrasi hanya menjadi bayangan dari idealisme yang seharusnya mewarnai sistem politik kita. Tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana kita dapat bangkit dari dekadensi moral ini, memperbaiki sistem politik, dan mengembalikan martabat demokrasi sebagai wadah untuk keadilan dan kebenaran
Demikian jelang Pemilu 2024
